PSBB ketat ganggu industri manufaktur dan substitusi impor

Pemberlakuan PSBB juga diprediksi akan membuat proses substitusi impor terhambat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai penyampaian paparan kinerja sektor industri 2019 dan outlook sektor industri 2020 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta pada 14 September mendatang bakal memengaruhi industri manufaktur secara keseluruhan.

"Kami sudah mendengar beberapa berita bahwa DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB, dan ini sedikit banyak akan kembali memengaruhi industri manufaktur yang ada di Indonesia," katanya dalam video conference, Kamis (10/9).

Dia khawatir jika langkah DKI Jakarta tersebut diikuti oleh provinsi lainnya di Indonesia dengan menerapkan PSBB serupa. Jika itu terjadi, lanjutnya, industri manufaktur akan semakin tertekan. 

"Apalagi nanti diikuti oleh provinsi lainnya di Indonesia yang kembali menerapkan PSBB ketat. Kami melihat industri ini, kami khawatir akan mendapat tekanan," ujarnya.

Namun demikian, dia menambahkan, kesehatan masyarakat jauh lebih penting untuk dikedepankan. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah akan fokus dalam menanggulangi persoalan pandemi Covid-19 tersebut.