Realisasi anggaran PEN 2021 diperkirakan hanya 88,5%

Pos insentif usaha menjadi satu-satunya dalam program PEN yang terealisasi melewati target, yakni Rp72,7 triliun.

Ilustrasi. Alinea.id

Kementerian Ekonomi (Kemenko) memperkirakan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hanya mencapai Rp658,9 triliun atau 88,5% dari pagu Rp744,77 triliun dan jasa imbal faktor penjaminan (IJP) sebesar Rp30 trilliun.

"Ini salah satunya terjadi karena faktor IJP dari sektor keuangan sebesar Rp30 triliun yang dikembalikan karena perbankan likuiditasnya bagus, sehingga tidak membutuhkan tambahan alokasi untuk penjaminan," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di Jakarta, Kamis (30/12).

Dia menambahkan, pos insentif usaha menjadi satu-satunya dalam program PEN yang terealisasi melewati target, yakni Rp72,7 triliun atau 115,7% dari anggaran Rp62,8 triliun

"Ini semua akan terus kami monitor beberapa hari ini. Saya menilai bahwa diperlukan beberapa perubahan program dalam PEN 2022, yang telah di alokasikan sebesar Rp414,1 triliun," tegas Airlangga.

Nantinya dari seluruh pos dalam program PEN, realisasi terendah diperkirakan terjadi di program dukungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena faktor pengembalian IJP, merupakantambahan alokasi belanja untuk biaya margin investasi pemerintah, dan alokasi subsidi UMKM yang lebih rendah.