Realisasi PEN rendah, baru 21,8% dari pagu anggaran Rp695,2 triliun

Total realisasi hingga minggu pertama Agustus adalah Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu PEN.

Pekerja memasukkan paket bansos yang akan disalurkan ke dalam truk di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi pembiayaan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hingga 6 Agustus 2020, realisasinya hanya mencapai Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

"Total realisasi hingga minggu pertama Agustus adalah Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu PEN," katanya dalam video conference, Senin (10/8).

Dia menjelaskan, dari Rp695,2 triliun itu, Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang sudah dikeluarkan sebesar Rp313,2 triliun. Tanpa DIPA Rp155,9 triliun yaitu, untuk insentif perpajakan, dan yang belum di-DIPA-kan sebanyak Rp226,1 triliun.

Sri Mulyani merinci realisasi Rp151,25 triliun itu terdiri dari dana bidang kesehatan Rp7,1 triliun, perlindungan sosial Rp86,5 triliun, sektoral K/L dan pemda Rp8,6 triliun, dukungan UMKM Rp32,5 triliun, insentif usaha Rp16,6 triliun, dan pembiayaan korporasi yang belum terealisasi.

Lebih detail, anggaran bidang kesehatan dengan alokasi Rp87,55 triliun, realisasinya baru Rp7,1 triliun atau 14,4% dari DIPA. Sedangkan yang sudah DIPA sebesar Rp45,9 triliun, tanpa DIPA Rp3,8 triliun, dan belum DIPA Rp37,9 triliun.