REI prediksi industri properti tumbuh 9% tahun 2020

Realestat Indonesia (REI) meyakini daya beli masyarakat mulai naik pada tahun ini.

 Sekjen DPP Realestat Indonesia (REI) Amran Nukman (kedua dari kanan) saat menjadi pembicara di diskusi 'Proyeksi Arah Properti 2020' di Jakarta, Kamis (6/2/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Realestat Indonesia (REI) memprediksi pertumbuhan industri properti bisa mencapai 7%-9% pada 2020. Sekretaris Jendral DPP REI Amran Nukman optimistis industri ini akan melesat karena sudah tidak ada agenda politik seperti Pemilihan Umum tahun 2019. 

"Kalau tumbuh 7% itu sudah cukup menggembirakan. Karena sejak 2013 bisnis properti ini turun terus," kata Amran di Jakarta, Kamis (6/2).

Selain itu, Amran yakin daya beli masyarakat tidak akan menjadi faktor hambatan lagi. Hal ini didukung oleh kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8%.

Amran melanjutkan, apabila pengembang properti ingin bertahan dengan pasar yang terus menurun, maka pengembang harus memiliki strategi. Salah satunya, kata Amran, menjual properti dengan harga yang lebih rendah. 

Strategi ini sebelumnya juga sudah diterapkan oleh pengembang-pengembang besar di Indonesia. Amran mencontohkan seperti Ciputra Group yang meluncurkan produk properti dengan harga Rp600 juta.