Rencana investasi sektor manufaktur periode 2019-2023 tembus Rp1,04 triliun

Sektor-sektornya di antaranya meliputi industri permesinan dan alat mesin pertanian,industri kimia hulu, industri kimia hilir dan farmasi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto golkarpedia.com

Kemenperin mencatat rencana sejumlah investasi sektor manufaktur pada periode 2019-2023 yang sudah terdaftar di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), telah menembus Rp1,04 triliun dari 12 perusahaan.

Sektor-sektornya meliputi industri permesinan dan alat mesin pertanian,industri kimia hulu, industri kimia hilir dan farmasi, industri logam (nonsmelter), industri smelter, industri elektronika dan telematika, serta industri makanan hasil laut dan perikanan.

Berikutnya, industri minuman, tembakau dan bahan penyegar, industri tekstil, kulit dan alas kaki, industri alat transportasi (otomotif), industri bahan galian non logam, serta industri hasil hutan dan perkebunan.

“Kami siap kawal realisasi investasi ini, karena tentunya akan sangat membantu pada program substitusi impor,” tegas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/9).

Menperin juga sudah menghitung jumlah investasi yang dibutuhkan untuk mengalihkan 35% impor barang input sektor manufaktur ke produksi dalam negeri.