Respons anggota Komisi VII DPR soal terus turunnya target lifting migas

Menurutnya, hal itu sebagai sebuah bentuk inkonsistensi pemerintah terhadap kebijakan di bidang migas.

Ilustrasi-Pemerintah menurunkan target lifting migas. Foto Pixabay.

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto, menyesalkan sikap pemerintah yang terus menurunkan target lifting minyak dan gas (migas) setiap tahunnya.

Menurutnya, hal itu sebagai sebuah bentuk inkonsistensi pemerintah terhadap kebijakan di bidang migas. Pasalnya, pemerintah di satu sisi tetap ingin mewujudkan target lifting satu juta barel minyak per hari dan dua belas miliar kaki kubik gas per hari di 2030.

“Target tersebut sangat mustahil diwujudkan, bila sikap pemerintah terus seperti ini. Apalagi setiap tahunnya realisasi lifting minyak dan gas selalu tidak mencapai target yang ditetapkan. Pemerintah jangan mem-PHP masyarakat,” ujar Mulyanto seperti dilansir dari laman resmi DPR, Selasa (27/6).

Oleh karena itu politikus Fraksi PKS ini mendesak target lifting minyak di 2024 lebih tinggi atau paling tidak sama dengan target lifting minyak di 2023, yakni sebesar 660.000 barel per hari. Hal tersebut semata agar terlihat upaya untuk mengejar visi 1 juta barel per hari di 2030. “Kalau target-targetnya seperti itu namanya loyo. Menyerah sebelum bertanding," tandasnya.

Lebih lanjut politikus Dapil Banten II ini menyebut, PKS tidak puas dengan kesepakatan DPR dan pemerintah yang menetapkan asumsi makro APBN 2024 lifting minyak sebesar 615.000-640.000 barel per hari. Menurutnya asumsi itu sangat minim, sehingga pemerintah tidak tertantang untuk mencari sumber cadangan minyak dan gas baru.