Rilis CIPP JETP, pemerintah serius lakukan transisi energi?

Pelaksanaan JETP melibatkan IPG, yang dipimpin AS dan Jepang dan beranggotakan beberapa negara Eropa.

Pemerintah merilis dokumen CIPP JETP, bukti keseriusan negara melakukan transisi energi? Dokumentasi Kemenko Marves

Pemerintah meluncurkan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (Comprehensive Investment and Policy Plan/CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP), Selasa (21/11). Penerbitan dokumen tersebut diklaim sebagai peta jalan pengembangan transisi energi di Indonesia bagi pemerintah dan mitra.

"Dokumen CIPP ini memberikan peta jalan strategis bagi transisi energi ambisius di Indonesia dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mencakup bidang teknis, keuangan, dan tentu keadilan sosial," tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ad interim, Erick Thohir.

Ia melanjutkan, dokumen CIPP JET disusun berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai pihak. Utamanya dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Working Group pasca-COP-26 di Glasgow, Skotlandia, pada 2021 serta organisasi internasional dan nasional.

"Tujuannya, tidak lain untuk melaksanakan komitmen dekarbonisasi yang ambisius serta pembangunan ekonomi yang kuat dan mapan. Komitmen ini selaras dengan blue print nasional kita, yaitu visi Indonesia Emas 2045, di mana di dalamnya menguraikan sejumlah target untuk kepentingan nasional Indonesia maupun kepentingan global, terutama untuk membuka akses energi bersih yang inklusif agar mampu meningkatkan kualitas SDM, mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga mengentaskan kemiskinan," urainya.

Menurut Erick, diperlukan tindak lanjut serta upaya yang kuat dari semua pihak guna mewujudkan visi tersebut. Ia melanjutkan, ada beberapa tahapan transisi energi dalam CIPP JETP.