Royke Tumilaar dan 5 bankir Mandiri pindah ke BNI

Sebelum menjadi Direktur Utama BNI, Royke sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.(BMRI). 

Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Banda Aceh memperlihatkan uang pecahan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan penukaran selama bulan Ramadan dan Idulfitri di Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/5). Foto Antara/Irwansyah Putra/foc.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rabu (2/9) menunjuk Royke Tumilaar sebagai direktur utama perseroan. Sebelumnya, Royke merupakan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.(BMRI). 

Dalam keterangan resminya, Royke menyatakan siap membawa BNI menjadi bank yang akan berkontribusi aktif membangun ekonomi Indonesia, serta membawa bank pelat merah tersebut mewakili industri perbankan Indonesia di tingkat global. 

"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan mandat yang diberikan kepada saya untuk menakhodai BNI. Apalagi BNI memiliki sejarah panjang yang ikut mewarnai perkembangan ekonomi Indonesia sejak 1946. Saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan baik,” kata Royke di Jakarta, Rabu (2/9).

Royke mengakui sadar kalau penunjukan tersebut akan membawa konsekuensi yang harus dijalani. Antara lain target bisnis serta ekspektasi dari pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

“Target ini menjadi tantangan bagi saya untuk membawa dewan direksi baru dalam sebuah sinergi yang produktif dan strategis sehingga bisa memenuhi target tersebut,” tuturnya.

Dia mengatakan, tidak akan banyak melakukan perubahan terhadap strategi yang telah berjalan serta akan menyesuaikan dengan ekspektasi para stakeholder, termasuk karyawan BNI.