Rugi Rp200 T, Hippindo minta pemerintah tanggung gaji pekerja 50%

PSBB DKI tahap kedua menjadi pukulan telak bagi pengusaha.

Ilustrasi Mall terdampak Covid-19/Pixabay.

Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan sektor perdagangan khususnya di pusat perbelanjaan kehilangan potensi pendapatan hingga Rp200 triliun tahun ini.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, estimasi kerugian tersebut didasarkan pada pembatas operasional mal dan pusat perbelanjaan lainnya dengan kapasitas maksimal 50%, seiring penerapan pembatas sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

"Kalau angka kami (omzet) setahun hampir Rp400 triliun. Dihitung saja kalau 50% operasional, kami rugi Rp200 triliun. Jadi buat cost operasionalnya enggak menutupi," katanya dalam webinar, Senin (28/9).

Dia pun menjelaskan, pandemi Covid-19 yang merebak sejak Maret lalu di dalam negeri telah berdampak kepada 50% pekerja sektor perdagangan di seluruh Indonesia. Dari total 3 juta pekerja, sebesar 1,5 juta pekerja di antaranya kehilangan pendapataannya.

"Untuk jumlah tenaga kerja di tempat kami ini ada 3 juta. Yang terdampak 50% itu di pusat belanja di mal. Kalau 50% terdampak di mal untuk pasti yang sebesar itu yang 1,5 juta itu yang terdampak," ujarnya.