Rupiah berpotensi menguat setelah ketegangan global reda

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir 2019 menguat 3,58% (ptp).

Ilustrasi uang. Pixabay.

Bank Indonesia menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2020 berpeluang menguat karena meredanya ketegangan global.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan perjanjian dagang fase pertama antara AS dengan China telah menguatkan transaksi ekspor dan pasar keuangan.

Pada 22 Januari 2020, rupiah menguat 1,74% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Desember 2019. Perkembangan ini melanjutkan penguatan pada 2019 yang tercatat 3,58% (ptp) atau 0,76% secara rata-rata.

Perry mengatakan penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan kondisi fundamental dengan semakin membaiknya mekanisme pasar dan keyakinan para pelaku pasar terhadap kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah. 

"Penguatan nilai tukar rupiah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (23/1).