Rupiah diramal melemah, IHSG jauhi zona merah

"Bank Indonesia yang lebih optimis dan percaya diri menjadi penyejuk bagi para pelaku pasar dan investor."

Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10)./Antara Foto

Menutup perdagangan Selasa (27/11) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kompak melemah. Namun hari ini, IHSG diprediksi berbalik arah, meski diperkirakan tak sejalan dengan rupiah.

"Indeks IHSG hari ini masih memiliki potensi menguat support dan resistance di level 5.993-6.034," kata Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Rabu (28/11).

Dia menjelaskan, investor patut mencermati sejumlah sentimen pada perdagangan hari ini. Pertama, terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang membuka kemungkinan AS akan menaikkan tarif terhadap barang China menjadi 25%, dari sebelumnya 10%. Selain itu, ada kemungkinan akan ada tarif tambahan senilai US$257 miliar. 

Kedua, terkait majalah Jerman Wirtschaftswoche yang mengabarkan, laporan investigasi Departemen Perdagangan AS berada di meja Trump. Presiden diperkirakan akan membuat keputusan tentang pajak baru pada mobil impor, setelah pertemuan G20 di Buenos Aires. 

Ketiga, terkait Wakil Ketua Federal Reserve Clarida yang akan memberikan pidato di New York, yang diikuti dengan Powell hari berikutnya.