Rupiah melemah, IHSG bergerak fluktuasi

Penguatan IHSG didorong oleh sektor agribisnis yang naik 3,37% dan infrastruktur yang naik 1,03%.

Ilustrasi. Foto Antara.

Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,02% ke level 5.311 pada Rabu (2/9). Penguatan didorong oleh sektor agribisnis yang naik 3,37% dan infrastruktur yang naik 1,03%.

Tercatat sebanyak 14,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp8 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp671 miliar.

Sejumlah saham perbankan terpantau dilepas oleh asing. Seperti, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI). Saham lainnya yang juga banyak dijual oleh asing adalah PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Sementara saham-saham milik PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), dan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) menjadi saham yang banyak diborong investor asing.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus melihat pergerakan IHSG yang berfluktuasi hari ini seiring dengan terdepresiasinya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak perdagangan Senin (1/9) kemarin. Masifnya penjualan saham oleh investor asing sejak awal September membuat investor lokal melakukan antisipasi terhadap pembelian saham dalam satu pekan ini.

"Hal ini yang memberikan dampak psikologis terhadap pergerakan IHSG dan cenderung bergerak terbatas," tuturnya.