Saham Garuda diburu investor di tengah isu kartel tiket

Saham PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) menjadi incaran investor pada Rabu (23/1).

Pesawat Garuda Indonesia. (garuda-indonesia.com)

Saham dua anak usaha Garuda Indonesia Group, yakni PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) menjadi incaran investor pada Rabu (23/1). Saham keduanya justru naik signifikan setelah ada dugaan aksi kartel tiket pesawat oleh Garuda.

Mengutip RTI Infokom, pada perdagangan sesi I hari ini, saham GIAA melonjak 32 point atau 9,94% ke level Rp354 per saham dengan nilai transaksi Rp34,53 miliar. Sementara itu, saham GMFI juga naik 16 point atau 6,56% ke level Rp260 dengan nilai transaksi Rp18,36 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari) menyatakan ketertarikan investor terhadap Garuda pasti berlandaskan pertimbangan yang baik. "Garuda Grup sekarang sudah dilihat oleh investor mempunyai management yang lebih baik dan yakin bisa membawa perubahan di GA," kata Ari saat dihubungi Alinea.id dari Jakarta, Rabu (23/1).

Lebih lanjut, ia mengatakan, apabila investor memiliki review yang negatif terhadap saham Garuda Indonesia Grup, tentunya tidak akan berimbas kepada harga saham yang melonjak. "Pastinya kalau investor melihat Garuda Indonesia Grup melakukan hal-hal di luar ketentuan dan regulasi, mereka pasti negatif dan reaksi saham tidak seperti ini," ujar dia.

Ari yang juga Ketua Umum Indonesian National Air Carriers Association (INACA) membantah adanya kesepakatan untuk menaikkan harga tiket antara maskapai nasional. Menurut dia, justru ada kesepakatan bersama untuk menurunkan harga tiket.