Saham kelas ganda Meta, benteng kekuasaan Zuckerberg

Meta sendiri bukan hanya satu – satunya perusahaan yang memiliki saham kelas ganda.

Saham kelas ganda Meta, benteng kekuasaan Zuckerberg. Foto AFP

Profesor Mark Humpher-Jenner, pakar keuangan dari UNSW Business School, Sydney memberikan komentar terhadap pemecatan sebanyak 13% tenaga kerja di Meta pada waktu lalu yang memantik arus wacana pemecatan terhadap Mark Zuckerberg. Menurutnya hal itu tidak akan terjadi karena mereka tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk mendepak pendiri Meta itu.

Meta sendiri memiliki laba bersih US$ 4,4 miliar pada kuartal ketiga 2022 , kurang dari setengah yang dihasilkan pada periode 2021 yakni US$9,2 miliar. Sejak berubah nama menjadi Meta, perusahaan ini memiliki penurunan saham 70%. Dari nilai perusahaan sebelumnya US$345 menjadi US$101. Namun memang para pemegang saham perusahaan ini tidak bisa berbuat banyak atas pemecatan ini.

Pemegang saham perusahaan ini hanya bisa menjual sahamnya. Mereka juga tidak berdaya untuk mempunyai pengaruh menggeser Zuckerberg yang menjabat sebagai ketua dan kepala eksekutif dari Meta.

Aturan Meta tentang pemilik saham perusahaan ini

Perusahaan ini sudah mendaftar di indeks saham teknologi di NASDAQ sejak tahun 2012. Peraturan bagi investor yang sebagian besar membeli saham kelas A yaitu setiap saham bernilai satu suara pada rapat besar perusahaan. Namun hal berbeda terjadi pada pemilik saham kelas B yang tidak dipejualbelikan di publik. Satu saham ini sendiri bernilai 10 suara. Per Januari tahun ada 2.3 miliar saham kelas A di Meta, dan ada 412,86 juta untuk saham kelas B. Walaupun pemilik saham kelas B hanya memiliki 15 persen dari total saham, sebenarnya mereka sudah mewakili 64% suara di perusahaan ini.