Jika menang, Susi Pudjiastuti dapat Rp796 triliun dari Zuckerberg
Jika Susi Pudjiastuti menang, maka 10% dari saham Facebook mencapai Rp796 triliun akan menjadi hadiahnya.

Kekayaan miliarder dunia versi Forbes 2019 merosot tajam
Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di dunia atau "Forbes World's Billionaires 2019". Kekayaan mereka turun Rp5.600 triliun.
Lagi, Mark Zuckerberg minta maaf di depan parlemen
Zuckerberg mengaku bertanggung jawab terkait penyalahgunaan seperti fake news, intervensi asing dalam pemilu.

Ramai-ramai menggembosi saham Facebook
Miliarder Gundlach menyarankan investor untuk melepas saham Facebook dan memindahkan ke perusahaan minyak.

Facebook Indonesia diperiksa Bareskrim Polri 5 jam
Facebook Indonesia diperiksa oleh Bareskrim Polri selama 5 jam untuk menjelaskan bocornya 87 juta pengguna.

Facebook bisa didenda hingga Rp 13,7 triliun
Facebook dinilai layak untuk didenda, agar media sosial lain lebih berhati-hati dalam menjaga data pelanggannya.

Jumlah data Facebook yang disalahgunakan makin banyak
Hasil audit internal Facebook menunjukkan adanya aktor nakal yang menggunakan fitur .

Jumlah data Facebook yang disalahgunakan makin banyak
Hasil audit internal Facebook menunjukkan adanya aktor nakal yang menggunakan fitur .

Dipanggil Parlemen Inggris, Mark Zuckerberg menolak hadir
Raksasa media sosial ini juga mendukung bahwa masalah ini ditangani di tingkat paling tinggi di perusahaan hingga parlemen.

Elon Musk turut dalam gerakan #deletefacebook
Halaman Facebook SpaceX dan Tesla pun seketika tidak dapat lagi diakses oleh jutaan pengikutnya.

Data pelanggan bocor, Pendiri Facebook minta maaf
Zuckerberg juga menyebut bahwa misi Facebook tetap memberikan pengetahuan lebih kepada penggunanya.

Pemilik Facebook jual saham Rp 6,9 Triliun untuk amal
Penjualan saham dilakukan secara bertahap selama Februari 2018, untuk mendanai perusahaan cangkang yang bernama Chan Zuckerberg Initiative.

Mark Zuckerberg cegah berita palsu di Facebook
Selama ini, Facebook kerap diserang dan disalahkan karena mengizinkan banyak berita palsu bertepatan dengan pemilu Presiden Amerika Serikat.
