Satgas Pangan kantongi penyebab harga beras dan minyak goreng mahal

Ini diketahui setelah Satgas Pangan dkk melakukan inspeksi ke Sumatera Utara hingga Papua.

Pedagang menata minyak goreng curah di kiosnya di Pasar Minggu, Jakarta, pada Selasa (8/10/2019). Foto Antara/Muhammad Adimaja

Harga beras dan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir melonjak hingga melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan penelusuran Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, fenomena tersebut disebabkan beberapa hal.

Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengatakan, tingginya harga beras dan minyak goreng disebabkan keterlambatan dalam distribusi. Namun, tidak ada kendala dalam stok karena diyakini mencukup hingga memenuhi kebutuhan selama Ramadan.

"Berdasarkan penelusuran tim di lapangan, stok beras Bulog dan MinyaKita dipastikan tersedia dan aman menjelang bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri," katanya dalam keterangan, Senin (20/2).

Inspeksi dilakukan Satgas Pangan Polri bersama Badan Urusan Logistik (Bulog), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Mereka melakukan pengecekan di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua. 

Hasil penelusuran di Sumatera Utara menunjukkan perlunya pencetakan kemasan beras Program Stablisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kg lebih banyak. Pangkalnya, antusiasme masyarakat cukup tinggi.