Sejuta manfaat budi daya sayur di pekarangan saat pandemi

Salah satunya, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.

Budi daya sayur di pekarangan rumah menggunakan polybag. Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat mengintensifkan budi daya sayuran di pekarangan rumah. Langkah ini diyakini akan memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta mengurangi risiko tertular coronavirus baru (Covid-19).

"Harapannya masyarakat semakin banyak yang memanfaatkan lahan pekarangannya untuk bertanam sayur-sayuran agar pemenuhan gizi keluarga tetap terpenuhi tanpa harus pergi ke tempat-tempat perbelanjaan," kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Tommy Nugraha, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/8).

Keuntungan lainnya, sambung dia, memperindah lingkungan. Pun dapat mengurangi uang belanja, bahkan menjadi sumber pendapatan jika hasilnya dipasarkan. 

Dirinya menerangkan, proses budi daya sayur tidak butuh waktu lama. Beberapa jenis di antaranya bisa dipanen cepat, seperti packoy bisa dipanen 25 hari setelah tanam (HST), bayam 20 HST, kangkung 30 HST, cabai 70-75 HST, kacang panjang 40 HST, buncis 55 HST, tomat 90 HST, dan peria 40-50 HST.

Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Dessi Rahmaniar, menambahkan, lahan pekarangan, baik sempit maupun luas, dapat dimanfaatkan sebagai kebun aneka sayuran.