September terjadi deflasi 0,18%

Penurunan harga dari kelompok bahan makanan 1,62%, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05%

Pedagang cabai merah melayani pembeli di Pasar Induk Rau Serang, Banten, Senin (3/9). /AntaraFoto

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,18% di September 2018. Hal itu disebabkan karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran.

"Deflasi sebesar 0,18% terjadi karena adanya penurunan harga dari kelompok bahan makanan 1,62%, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05%," jelas Suhariyanto di kantornya, Senin (10/1). 

Lebih lanjut pria yang kerap disapa Kecuk ini mengatakan, dari 82 kota yang disurveinya, 66 kota mengalami deflasi, dan 16 kota mengalami inflasi. 

Deflasi tertinggi terjadi di Pare-Pare sebesar 1,59% dengan IHK sebesar 127,39 dan terendah terjadi di Tegal, Singkawang, Samarinda, dan Ternate, masing-masing sebesar 0,01% 

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 0,59% dengan IHK sebesar 142,79 dan terendah terjadi di Bungo sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 131,25.