Serapan dana bantuan Covid-19 untuk UMKM masih rendah

Teten mengakui, ini masih rendah sehingga perlu ada percepatan lebih tinggi.

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyatakan UMKM Indonesia belum siap bersaing dengan pengusaha besar terutama di kancah internasional. Alinea.id/Annisa Saumi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, dana bantuan Covid-19 khusus untuk UMKM baru terserap 45,75% atau sekitar Rp56,4 triliun. Ini kondisi hingga 23 Agustus 2020. Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk UMKM, dana yang tersedia sebesar Rp123,4 triliun.

Teten mengatakan, penyerapan tersebut masih terbilang rendah. Ke depan, serapan harus dipercepat agar bisa mendorong pemulihan koperasi dan UMKM.

"Ini masih rendah. Karena itu perlu ada percepatan lebih tinggi lagi," kata Teten pada Kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).

Teten menerangkan, untuk membantu usaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan, pemerintah juga telah meluncurkan bantuan modal kerja bernama Bantuan Presiden (BanPres) Produktif Untuk Usaha Mikro. Program tersebut, ditujukan untuk 12 juta pelaku usaha mikro dengan hibah sebesar Rp2,4 juta.

"Tahap pertama bantuan ke 9,1 juta pelaku usaha mikro akan selesai pada September 2020. Hingga hari ini, realisasi penyaluran sudah 50% dari target tersebut," ujar Teten.