sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Serapan dana bantuan Covid-19 untuk UMKM masih rendah

Teten mengakui, ini masih rendah sehingga perlu ada percepatan lebih tinggi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 30 Agst 2020 15:19 WIB
Serapan dana bantuan Covid-19 untuk UMKM masih rendah

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, dana bantuan Covid-19 khusus untuk UMKM baru terserap 45,75% atau sekitar Rp56,4 triliun. Ini kondisi hingga 23 Agustus 2020. Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk UMKM, dana yang tersedia sebesar Rp123,4 triliun.

Teten mengatakan, penyerapan tersebut masih terbilang rendah. Ke depan, serapan harus dipercepat agar bisa mendorong pemulihan koperasi dan UMKM.

"Ini masih rendah. Karena itu perlu ada percepatan lebih tinggi lagi," kata Teten pada Kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).

Teten menerangkan, untuk membantu usaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan, pemerintah juga telah meluncurkan bantuan modal kerja bernama Bantuan Presiden (BanPres) Produktif Untuk Usaha Mikro. Program tersebut, ditujukan untuk 12 juta pelaku usaha mikro dengan hibah sebesar Rp2,4 juta.

"Tahap pertama bantuan ke 9,1 juta pelaku usaha mikro akan selesai pada September 2020. Hingga hari ini, realisasi penyaluran sudah 50% dari target tersebut," ujar Teten.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) telah melakukan beberapa langkah strategis, dimulai dari penanganan kesehatan, perlindungan sosial, hingga pemberian insentif bagi UMKM.

Dia mengungkapkan, berbagai paket stimulus sudah digelontorkan untuk UMKM. Besaran insentif untuk UMKM, lanjutnya, adalah yang terbesar kedua setelah perlindungan sosial.

"Ini bentuk keberpihakan kami untuk UMKM. Karena saya sangat percaya, UMKM adalah tulang punggung kegiatan ekonomi kita yang kuat," ucapnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid