'Seumur jagung', bisnis florikultura Bogor tembus pasar ekspor

Barantan memberikan pendampingan agar prosedur budi daya menerapkan sanitary and phytosanitary (SPS).

Aneka tanaman hias yang dijual di Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jabar. Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan

Bisnis tanaman hias di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), telah berkembang. Meski berada di bawah kaki Gunung Salak dan jauh dari perkotaan, usaha CV Flora Berkah Abadi mampu menembus pasar global.

"Berawal dari hobi suami yang suka dengan tanaman dan ada peluang ekspor tanaman hias," tutur pemilik CV Flora Berkah Abadi, Rizqa, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9).

Usahanya dirintis sejak Oktober 2019. Budi daya dikembangkan di Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Dirinya menjelaskan, berbagai jenis tanaman hias yang dikembangkan telah menjangkau pasar dunia. "Di antaranya Anthurium varians, Monstera albo, Monstera peru, Philodendron varians, Calathea varians, Scindapsus treubii, Scindapsus silver splash, Alocasia black velvet, Alocasia silver dragon, Aglaonema pictum."

Florikultura tersebut diekspor ke Eropa, Amerika, Kanada, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Thailand. CV Flora Berkah Abadi didampingi Badan Karantina Pertanian (Barantan) agar menerapkan prosedur sanitary and phytosanitary (SPS)–bagian dari kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berkaitan dengan hubungan antara kesehatan dan perdagangan internasional.