Siasat daging impor yang bikin gempor

Masuknya daging impor untuk mengendalikan kenaikan harga justru membuat daging sapi lokal kalah saing.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Seperti halnya tahun-tahun kemarin, Ramadan tahun ini juga diwarnai lonjakan harga beberapa komoditas. Tak terkecuali daging sapi yang dijual pada kisaran Rp145.000 di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Harga jenis daging sapi has (paha belakang) ini naik dari sebelumnya Rp120.000 pada Senin (13/3). 

Sementara itu, daging sapi murni sejak akhir Maret lalu hingga kemarin masih bertahan di harga Rp130.000. Jika dibandingkan Senin (13/3), harga daging yang biasa digunakan untuk membuat semur itu mengalami kenaikan sekitar Rp15.000 per kg.

“Ini belum sepenuhnya naik. Sampai mendekati Lebaran, bisa naik lagi Rp10.000-Rp20.000 per kg,” nilai salah seorang pedagang daging di Pasar Kramat Jati Taufik (58), kepada Alinea.id, Kamis (6/4).

Dus, harga daging sapi has menjelang lebaran bisa mencapai Rp160.000 atau lebih dan daging sapi murni di kisaran Rp150.000 menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.

Bagi Taufik, kenaikan harga daging menjelang Ramadan dan Lebaran sudah seperti agenda tahunan. Karenanya, meski harga seluruh jenis daging melonjak, masih banyak konsumen yang mencari daging lembu untuk memenuhi konsumsi rumah tangganya. Lagi pula, jika dibanding tahun sebelumnya, harga daging sapi di tahun ini tak berbeda jauh, yakni masih di kisaran Rp140.000-Rp150.000.