Singapura umumkan resesi, bagaimana Indonesia?

Untuk meminimalkan kontraksi ekonomi, kuncinya terletak pada kelangsungan dunia usaha dan sektor keuangan.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Singapura secara resmi mengumumkan mengalami resesi. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus hingga 41,2% akibat pandemi Covid-19.

Kepala Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan resesi ekonomi yang terjadi selama pandemi Covid-19 memang tak terelakkan. Menurutnya, resesi juga bisa terjadi di Indonesia.

"Kalau kita sekarang sibuk ngomongin resesi Singapura, kita sudah di depan mata, kita juga akan mengalami resesi. Resesi sesuatu yang tak terelakkan," ujar Piter dalam webinar CORE, Rabu (15/7).

Piter menjelaskan, ekonomi Indonesia kuartal II-2020 telah mengalami kontraksi yang sangat dalam jika dibandingkan dengan kuartal II-2019. Menurut Piter, kuartal II tahun lalu merupakan puncak pertumbuhan ekonomi akibat adanya hari raya Idulfitri. Sebaliknya, kuartal II-2020 menjadi titik terendah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akibatnya, Indonesia mengalami kontraksi yang sangat dalam karena data perekonomian dibandingkan secara tahunan.

"Kuartal III-2020 kami perkirakan masih tumbuh negatif karena selama masih pandemi ekonomi masih belum akan berjalan normal," tuturnya.