Sri Mulyani: Coronavirus timbulkan pesimisme ekonomi di dunia

Optimisme perbaikan ekonomi pada 2020 berbalik di awal tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto Antara/Hafidz Mubarak A.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan coronavirus yang mewabah di China mengakibatkan ketidakpastian global kembali meningkat. Padahal, di akhir 2019, sejumlah lembaga dunia sempat menunjukkan geliat optimisme dengan laporan outlook 2020.

"Tahun 2020 ada optimisme. Namun dengan waktu hanya kurang dari seminggu, optimisme itu kemudian berbalik. Semua outlook (padahal) menggambarkan dunia mengalami recovery 2020," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1).

Sri mengatakan menjelang akhir tahun terjadi peningkatan ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan Iran. Kemudian, coronavirus muncul dan menyebarkan kepanikan global. Akibatnya, ketidakpastian ekonomi dunia yang baru saja mereda kembali meningkat.

"Memasuki Januari, muncul ketegangan AS dan Iran, lalu muncul coronavirus. Ini menimbulkan pesimisme yang menggulung ekonomi pada Januari ini," ujarnya.

Di sisi lain, Sri menuturkan munculnya coronavirus turut membuat perekonomian di Negeri Tirai Bambu mengalami kontraksi. Padahal, pada Januari atau memasuki tahun baru China, pertumbuhan konsumsi di negara tersebut meningkat.