Sri Mulyani sebut utang RI masih di bawah Malaysia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan utang pemerintah Indonesia hingga September 2019 mencapai Rp317 triliun.

Ilustrasi / Pixabay

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan utang pemerintah Indonesia hingga September 2019 mencapai Rp317 triliun atau sebesar 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio utang tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio utang pada periode 2018 yang sebesar Rp306,4 triliun.

Meski demikian, dia mengatakan rasio utang tersebut dinilai masih relatif lebih baik. Dia membandingkan rasio utang Indonesia dengan negara-negara lainnya, seperti Jepang dengan rasio 200% dari PDB dan Malaysia 50% dari PDB.

"Posisi utang kita rasionya 30% dari PDB. Akan terus dijaga pengelolaannya dengan hati-hati, dan kita jaga dari level pertumbuhannya," katanya di Gedung MPR-DPR RI, Senin (4/11).

Meski demikian, dia mengatakan, perkembangan pembayaran bunga (yield) utang Indonesia mengalami penurunan. Hal tersebut, katanya, dapat dilihat dari tenor untuk 10 tahun Surat Utang Negara (SUN).

"Pembayaran utang kita telah mengalami penurunan dilihat dari perkembangan yield untuk tenor 10 tahun SUN kita. Untuk tahun 2020 ini juga kita melihat adanya growth yang menurun dari sisi evaluasi pembayaran bunga utang," ujarnya.