Sri Mulyani akui urbanisasi di Indonesia tak mampu dongkrak PDB

Urbanisasi di Indonesia tidak terstruktur sehingga tak mampu memberikan manfaat ekonomi bagi negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut laju urbanisasi yang terjadi di Indonesia tidak terstruktur dan hanya berkontribusi kecil terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita. / Antara Foto

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut laju urbanisasi yang terjadi di Indonesia tidak terstruktur dan hanya berkontribusi kecil terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita. Sri Mulyani mengatakan setiap kenaikan 1% urbanisasi di Indonesia hanya berkontribusi sebesar 1,4% terhadap PDB per kapita.

Angka tersebut jauh di bawah negara-negara Asia Timur dan Pasifik yang laju urbanisasinya berkontribusi 2,7% terhadap PDB per kapita. Bahkan, laju urbanisasi China dapat berkontribusi sebesar 3% terhadap PDB per kapita.

"Penyebabnya karena urbanisasi di Asia Selatan dan Indonesia kurang teratur dibanding China. Semua orang bisa bilang China lebih terintegrasi dan terpusat, sehingga urbanisasinya lebih terstruktur," katanya di, Jakarta, Kamis (3/10). 

Senada dengan Sri Mulyani,  Global Director for Urban and Territorial Development, Disaster Risk Management and Resilience Bank Dunia, Sameh Wahba mengatakan laju urbanisasi belum banyak menghasilkan manfaat.

Sameh menjelaskan urbanisasi di wilayah perkotaan metropolitan berkontribusi lebih besar kepada kesejahteraan masyarakat dibandingkan kawasan pedesaan dan perkotaan non-metropolitan.