Strategi mal dan perkantoran bertahan di tengah pandemi

Tingkat hunian retail dan perkantoran pada kuartal I-2020 tercatat stabil.

Ilustrasi pusat berbelanjaan. Foto Pixabay.

Munculnya pandemi coronavirus atau Covid-19 mengakibatkan pusat perbelanjaan di berbagai daerah tak beroperasi. Meski banyak yang tutup, namun tingkat hunian retail sepanjang kuartal I-2020 cenderung stabil.

Coldwell Banker Commercial Indonesia mencatat tingkat hunian retail di Jakarta hanya turun tipis 0,05% menjadi 91,2% pada kuartal I-2020 dibandingkan periode kuartal IV-2019. Sementara di Bodebek dan Tangerang justru naik tipis 0,04% menjadi masing-masing 85,1% dan 86,2%.

Angra mengakui terdapat penurunan signifikan pada jumlah pengunjung di Jabodetabek yang dimulai akhir Maret. Jumlahnya dari ribuan menjadi hanya ratusan pengunjung per hari. Saat ini, sebagian besar toko di pusat retail melakukan penutupan sementara, kecuali supermarket, toko obat, layanan digital perbankan, restoran yang melayani pembelian untuk dibawa pulang, serta toko yang melayani belanja online. 

Kondisi yang sama juga terjadi di Bandung, di mana tingkat hunian retail turun tipis 0,03% menjadi 93,3%, Surabaya naik tipis 0,02%, Bali naik tipis 0,08% menjadi 85%, dan Medan turun tipis 0,24% menjadi 80,2% pada periode yang sama.

"Tingkat hunian retail tetap di level yang sama dibandingkan kuartal sebelumnya. Penambahan hunian ruang retail di beberapa kota seperti Surabaya dan Bali dikontribusi oleh tenant makanan dan minuman," tutur Manager Research and Consultancy Coldwell Banker Commercial Indonesia Angra Angreni dalam risetnya, Jumat (8/5).