BI turunkan suku bunga acuan berkali-kali, bunga kredit cuma susut 0,74%

Penurunan suku bunga kredit lambat, padahal BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 175 basis poin (bps) sejak Juli 2019.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti menyampaikan penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tidak sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga kredit perbankan. Akibatnya, dampak kebijakan BI belum terasa ke sektor riil.

Dia menjelaskan, sejak Juli 2019 BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 175 basis poin (bps) menjadi 4%. Namun, tingkat suku bunga perbankan baru turun 74 bps atau sebesar 9,99%.

"BI sudah menurunkan suku bunga 175 bps, tapi memang transmisi di sektor perbankannnya masih lambat. Jadi kami menurunkan 175 bps, tapi suku bunga kredit baru turun 74 bps atau 9,99% per juli 2020," katanya dalam video conference, Jumat (17/7).

Masih tingginya suku bunga kredit ini mengakibatkan lambatnya penyaluran kredit. Selain itu, mininya angka penyaluran kredit juga disebabkan oleh perbankan yang masih khawatir dengan risiko pinjaman di tengah kondisi pandemi Covid-19. 

"Bank masih khawatir memberi pinjaman karena melihat risiko. Itu kenapa proses penjaminan menjadi sangat penting dan ini tampaknya sudah difokuskan oleh pemerintah dalam rangka mendorong perbankan menyalurkan kredit untuk menggeliatkan ekonomi nasional," ujarnya.