Sri Mulyani: Sulit pulihkan ekonomi jika kredit perbankan tak kunjung membaik

Sejak pandemi Covid-19 merebak, bank lebih banyak melakukan restrukturisasi kredit.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan upaya mendorong pemulihan kredit perbankan menjadi tantangan di sektor keuangan demi mengungkit perekonomian.

Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 merebak, bank lebih banyak melakukan restrukturisasi kredit, ketimbang menyalurkan kredit baru kepada masyarakat. Hal ini memicu pemulihan ekonomi berjalan surut.

"Sektor perbankan juga tidak menyalurkan kreditnya karena mereka sedang dalam proses melakukan restrukturisasi kepada hampir seluruh nasabahnya," katanya dalam webinar, Selasa (3/8).

Sri Mulyani bilang, penyaluran kredit ini akan sangat menentukan pemulihan ekonomi nasional karena 70% sektor keuangan didominasi oleh perbankan. Sehingga, perbankan memiliki peranan penting dalam menyalurkan likuiditas ke masyarakat agar roda ekonomi berputar.

Lebih-lebih, saat ini likuiditas perbankan terus mengalami peningkatan akibat dari banyaknya dana masyarakat yang disimpan di perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2021 menunjukkan simpanan masyarakat di bank pertumbuhannya mencapai 11,28% secara tahunan (yoy).