Surat utang sepi peminat, Sri Mulyani waspadai krisis keuangan

Nilai surat berharga negara (SBN) pada penawaran (bid) di pasar lelang terus mengalami penurunan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan lelang surat berharga negara (SBN) sepi peminat akibat kekhawatiran investor akan dampak Covid-19. 

Nilai surat berharga negara (SBN) pada penawaran (bid) di pasar lelang terus mengalami penurunan dari Rp127 triliun sekali penawaran pada 18 Februari 2020 menjadi Rp34 triliun pada 31 Maret 2020.

Dengan penurunan minat ini, maka imbal hasil atau yield SBN bertenor 10 tahun yang harus dibayarkan pemerintah juga meningkat hingga 130 basis poin.

“Dari pembelian sebesar Rp34 triliun, itupun pemerintah membeli Rp22 triliun, ditambah jumlah yield yang harus kita bayar. Jadi lebih mahal,” 

Sri melanjutkan, dari Rp34 triliun itu pun, lanjut Sri, sebanyak Rp22 triliunnya dibeli oleh Kementerian Keuangan sendiri. "Itupun kita masih mengambil Rp22 triliun dengan tadi jumlah yield yang harus kita bayar. Jadi lebih mahal," ujar Sri dalam video conference saat rapat bersama dengan Komisi XI DPR, Senin (6/4).