Bisnis

Pedagang garam himalaya di India merana karena perang

Garam merah muda Himalaya, atau sering disebut Lahori namak, dikenal karena kandungan mineralnya yang memberi warna merah muda alami.

Senin, 09 Juni 2025 20:10

Ketegangan politik antara India dan Pakistan kembali berdampak pada aktivitas ekonomi lintas batas. Terbaru, larangan total India atas impor barang dari Pakistan, termasuk melalui negara ketiga, membuat pasokan garam merah muda Himalaya—komoditas populer untuk keperluan kuliner hingga lampu hias—terhenti total. Dampaknya langsung terasa: harga meroket, pedagang kelimpungan, dan rantai pasok terguncang.

Larangan ini diberlakukan tak lama setelah serangan mematikan yang menewaskan 26 orang—sebagian besar turis India—di kawasan Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, pada April lalu. Pemerintah India menuding adanya keterlibatan kelompok militan dari Pakistan. Sebagai balasan diplomatik, New Delhi menghentikan seluruh bentuk perdagangan dengan Islamabad.

Vipan Kumar, pedagang asal Amritsar, Punjab, menjadi salah satu korban kebijakan tersebut. Selama lebih dari 30 tahun, ia mengimpor garam merah muda dari Pakistan dalam jumlah besar, yakni sekitar 2.000 hingga 2.500 ton per kuartal. 

“Margin keuntungannya kecil, tapi volume penjualan membuatnya layak. Sekarang semua terhenti. Kami tidak tahu kapan bisa kembali beroperasi,” ujarnya kepada Al Jazeera.

Garam merah muda Himalaya, atau sering disebut Lahori namak, dikenal karena kandungan mineralnya yang memberi warna merah muda alami. Garam ini digemari masyarakat Hindu selama puasa keagamaan karena bukan berasal dari laut. Selain keperluan dapur, batuan garam ini juga diolah menjadi lampu hias dan produk spa.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait