India dan Pakistan saling tuduh melanggar gencatan senjata hanya beberapa jam setelah disetujui menyusul perundingan untuk mengakhiri konfrontasi militer paling serius antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu dalam beberapa dekade.
Gencatan senjata itu diharapkan akan segera mengakhiri bentrokan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu, termasuk serangan rudal dan pesawat nirawak, yang dipicu oleh penembakan massal terhadap wisatawan bulan lalu yang menurut India dilakukan Pakistan – yang membantah tuduhan tersebut.
Namun, beberapa ledakan terdengar di dua kota besar di Kashmir yang dikuasai India beberapa jam setelah kedua negara menyetujui kesepakatan itu.
Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan pada Sabtu malam bahwa "telah terjadi pelanggaran berulang terhadap kesepahaman yang dicapai antara kedua negara" dan menuduh Pakistan melanggar perjanjian itu.
"Kami menyerukan Pakistan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna mengatasi pelanggaran ini dan menangani situasi tersebut dengan serius dan bertanggung jawab," katanya dalam sebuah konferensi pers di New Delhi.
Misri mengatakan tentara India "melakukan pembalasan" atas apa yang disebutnya sebagai "intrusi perbatasan".
Di Islamabad, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyalahkan pasukan India karena memulai pelanggaran gencatan senjata. Kementerian tersebut mengatakan Pakistan tetap berkomitmen pada perjanjian tersebut dan bahwa pasukannya menangani situasi tersebut dengan tanggung jawab dan pengendalian diri.
"Kami percaya bahwa setiap masalah dalam kelancaran pelaksanaan gencatan senjata harus ditangani melalui komunikasi pada tingkat yang tepat," kata kementerian tersebut.
Kata pertama dari gencatan senjata datang dari Presiden AS Donald Trump, yang mengunggah di platform Truth Social miliknya bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk gencatan senjata penuh dan segera. “Selamat kepada kedua Negara karena telah menggunakan Akal Sehat dan Kecerdasan yang Hebat. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!”
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan dalam pidatonya pada hari Sabtu bahwa negaranya menyetujui gencatan senjata demi kepentingan perdamaian yang lebih besar di kawasan tersebut dan berharap semua masalah yang belum terselesaikan dengan India, termasuk pertikaian yang telah berlangsung lama atas wilayah Kashmir, akan diselesaikan melalui dialog damai.
Misri mengatakan kepala operasi militer dari kedua negara berbicara pada Sabtu sore dan sepakat “bahwa kedua belah pihak akan menghentikan semua penembakan dan aksi militer di darat, udara, dan laut”.
Namun, beberapa jam setelah kesepakatan tersebut, ledakan yang terdengar oleh penduduk di Srinagar dan Jammu di Kashmir yang dikuasai India diikuti oleh pemadaman listrik di kedua kota tersebut. Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa. (irishexaminer)