Tahun politik, pasar properti diprediksi landai

Isu sensitif seperti keamanan dan politik memengaruhi lesunya segmen properti menengah atas.

ilustrasi

Meski telah menunjukkan titik balik sejak akhir 2016, namun pasar properti diprediksi masih landai tahun ini. Tahun politik mengakibatkan pasar tak berani berspekulasi.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan pasar properti akan stagnan sambil menunggu stabilitas politik di Indonesia. Sejak akhir 2017, terdapat keragu-raguan pasar akibat perseteruan Pemilihan Umum (Pemilu) dan memanasnya tensi politik. 

"Pemilu 2019 ini akan menjadi sebuah pertaruhan besar yang membuat tensi poilitik lebih memanas. Faktor ini sangat berpengaruh secara psikologis terhadap iklim investasi properti khususnya di segmen atas," ujar Ali. 

Segmen menengah atas tercatat lesu pada 2017 akibat pergeseran pasar dari segmen menengah atas ke segmen menengah bawah. Porsi penjualan di segmen menengah bawah mendominasi sebesar 59,17%, diikuti segmen menengah 34,66%, dan segmen atas 6,17% pada kuartal pertama 2017.

Melambatnya pergerakan di segmen menengah atas disebabkan oleh harga properti di segmen ini yang over value. Meskipun telah terkoreksi dan mencapai keseimbangan baru, namun segmen ini masih terimbas lonjakan harga pada periode 2010-2012 lalu.