Menteri investasi ajak Takeda produksi vaksin demam berdarah di Indonesia

Takeda merupakan salah satu perusahaan farmasi global yang telah menyuplai beberapa produknya ke Indonesia sejak 1971.

ilustrasi Pixabay

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKM), Bahlil Lahadalia, meminta Takeda Pharmaceutical Company (Takeda) agar memproduksi vaksin demam berdarah di Indonesia. Takeda merupakan salah satu perusahaan farmasi global yang telah menyuplai beberapa produknya ke Indonesia sejak 1971.

Bahlil mengungkapkan rasa terima kasih kepada Takeda yang saat ini masih terus mengembangkan vaksin demam berdarah. Sebab, vaksin itu mampu mencegah perluasan penyakit dan kematian akibat demam berdarah.

Indonesia sendiri merupakan negara endemis penyakit tersebut, terutama di wilayah Indonesia Timur, Kalimantan, dan Jawa saat musim hujan.

“Saya berterima kasih kepada Takeda atas produk-produknya yang telah banyak membantu masyarakat Indonesia. Kami dorong Takeda untuk jangan hanya mengimpor vaksinnya, tapi juga produksi di Indonesia,” kata Bahlil kepada CEO Takeda, Christophe Weber saat ditemuinya di Davos, Swiss, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (20/1).

Untuk menarik minat Takeda agar mau berinvestasi dan produksi di Indonesia, Bahlil pun menyatakan siap mendukung program dan rencana investasi perusahaan farmasi asal Jepang tersebut. Ia menjanjikan akan membantu untuk koordinasikan program vaksinasi demam berdarah dengan Kementerian Kesehatan.