Modul literasi digital: Upaya tanggung jawab bersama menjaga data pribadi di ruang digital

Modul Literasi Digital menjadi kolaborasi bersama Tokopedia dan CfDS UGM untuk melakukan edukasi literasi digital kepada seller maupun user.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Sebuah postingan Instagram viral di lini masa. Unggahan yang dibagikan akun Instagram @evan_neri.tfft ini menunjukkan modus baru kejahatan siber yang banyak memakan korban. Memuat percakapan di sebuah aplikasi berbagi pesan dari seorang yang mengaku kurir ekspedisi J&T.

Si ‘kurir’ membagikan dokumen berupa foto dalam format APK. “Kalau tidak jeli dan hanya melihat judul file, bakal terkecoh pingin nge-klik dan unduh file-nya. Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi APK adalah aplikasi yang berjalan untuk OS Android,” sebut akun tersebut.

Dia menambahkan jika korban terlanjur mengunduh file, tanpa disadari saldo mobile banking dalam HP korban bisa ludes. Hal ini terjadi karena file yang dikirimkan pelaku dan kemudian diunduh korban adalah exploit yang berjalan di latar belakang untuk mengambil data korban. 

“Seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING, waspada ya teman-teman,” ingatnya.

Postingan ini pun dibanjiri komentar hingga 20.953. Banyak diantaranya adalah para korban yang mengisahkan modus ini mampu menguras isi rekening bank. Usut punya usut, sangat besar kemungkinan modus ini menggunakan malware RAT yang jika ter-download melalui pesan akan otomatis terinstal dan bahkan mengontrol HP dari jarak jauh.