Tangkal krisis pangan, Kementan dorong petani percepat tanam

Percepatan tanam dilakukan agar tidak ada gangguan pasokan pangan akibat kemarau.

Petani memupuk tanaman padi di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (4/6/2020). Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko/nz.

Kementerian Pertanian akan mendorong petani untuk mempercepat tanam dengan memanfaatkan sisa hujan sepanjang Mei hingga Juli 2020. Langkah ini untuk mengantisipasi kelangkaan pangan akibat kekeringan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, percepatan tanam dilakukan agar tidak ada gangguan pasokan pangan akibat kemarau. Kemarau diperkirakan melanda sejumlah negara, termasuk Indonesia.

"Covid-19 sendiri menjadi satu masalah yang harus kita hadapi. Tetapi di balik Covid-19 itu FAO dan WHO memberi warning soal kemarau panjang di negara agraris, negara Afrika dan juga Indonesia," kata Syahrul Yasin Limpo dalam diskusi online, Kamis (4/6).

Organisasi Pangan Dunia (FAO) memperkirakan pada pertengahan tahun ini hingga Desember 2020 akan terjadi kemarau panjang yang melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.

Syahrul menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan lahan eksisting seluas 7,5 juta hektare. Dari jumlah itu, seluas 5,6 juta hektare akan ditanami padi. Harapannya, pada Juli hingga Desember akan dihasilkan beras sebanyak 12,5 juta ton hingga 15 juta ton.