Kinerja Astra International jeblok, hampir semua divisi seret

Pendapatan bersih dan laba bersih Grup Astra turun masing-masing 26% di 2020.

Ilustrasi Menara Astra. Foto dokumentasi Corporate Communication Astra International.

PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp175 triliun sepanjang tahun 2020. Angka itu turun 26% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp237 triliun.

Seiring dengan penurunan pendapatan bersih ini, laba bersih Grup Astra juga tercatat menurun 26%. Setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata, laba bersih perseroan mencapai Rp16,2 triliun, turun dibandingkan 2019 yang sebesar Rp21,7 triliun. Apabila tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih Grup Astra anjlok 53% menjadi Rp10,3 triliun. 

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, penurunan pendapatan bersih dan laba bersih diakibatkan karena pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya. 

"Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," kata Djony dalam keterangan resminya yang diterima Alinea.id, Kamis (25/2).

Pihaknya memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup Astra pada 2021.