Tantangan eksportir dalam menjaga  momentum ekspor vanili

Singgih mengungkapkan, harga komoditas vanili mengalami fluktuasi yang sangat drastis selama 20 tahun terakhir.

Direktur Utama Java Agro Spices Singgih Arie Pratomo. Foto istimewa

Direktur Utama Java Agro Spices Singgih Arie Pratomo, mengungkapkan, beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaannya dalam rangka menjaga momentum ekspor vanili saat ini.

“Yang pertama adalah keberlanjutan proses bisnis. Harus ada keterikatan satu sama lain antara petani, pengepul, pihak yang memproses, hingga ke eskportir. Itu merupakan satu rangkaian yang harus tetap utuh, dan tidak boleh ada satu pihak yang dirugikan,” ucap Singgih dalam webinar yang diselenggarakan Alinea.id, Sabtu (8/10).

Tantangan lain yang harus dihadapi Singgih adalah terkait masalah harga, terlebih di sektor pertaniannya. Singgih mengungkapkan, harga komoditas vanili mengalami fluktuasi yang sangat drastis selama 20 tahun terakhir.

“Pernah mencapai Rp6 juta, bahkan ada saatnya cuma Rp50.000 per kg vanili kering. Kemudian naik lagi beberapa tahun lalu sampai Rp5 juta di tingkat petani. Sebenarnya fluktuasi tersebut bisa menjadi tantangan, tetapi bisa juga menjadi peluang,” katanya.

Selain itu, dia juga mengakui bahwa ada beberapa kualitas vanili yang tidak memenuhi persyaratan. Hal tersebut disebabkan oleh panen vanili muda yang belum mencapai sembilan bulan, sehingga hanya bisa diproses menjadi barang berkualitas rendah.