Targetkan pembiayaan digit tunggal, BSI tak akan revisi RBB

BSI memilih target konservatif dan berhati-hati melihat pertumbuhan pembiayaan di semester II-2021.

Direksi Bank Syariah Indonesia dalam konferensi pers laporan keuangan semester I-2021, Jumat (30/07/2021). Dokumentasi BSI.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menyampaikan, tidak akan melakukan revisi terhadap rencana bisnis bank (RBB) perseroan. 

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) masih akan tetap dengan awal tahun ini, meskipun fungsi intermediasi perbankan terganggu akibat PPKM darurat.

"Guidance itu kan hanya patokan. Nanti kita lihat lagi tiga bulan ada perubahan tidak," ujar Hery dalam konferensi pers, Jumat (30/7).

Dia menjelaskan, hingga Mei ini 2021, data perbankan secara umum sudah menunjukkan perbaikan yang positif secara year to date (YTD). Dari sisi aset, tumbuh di atas 1%, dan dari sisi dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh cukup tinggi, yakni sekitar 3%. Sementara dari sisi pembiayaan atau kredit, memang masih agak tertekan, tetapi, masih tumbuh 0,65%.

"Artinya Mei yang lalu angka nasional perbankan sudah menunjukkan ada tanda-tanda kehidupan. Kita sadar Juni masih bisa tumbuh, tetapi begitu Juli, dengan adanya PPKM darurat, banyak pusat ekonomi yang tidak bisa menjalankan fungsinya," tutur dia.