sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Targetkan pembiayaan digit tunggal, BSI tak akan revisi RBB

BSI memilih target konservatif dan berhati-hati melihat pertumbuhan pembiayaan di semester II-2021.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 30 Jul 2021 12:25 WIB
Targetkan pembiayaan digit tunggal, BSI tak akan revisi RBB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menyampaikan, tidak akan melakukan revisi terhadap rencana bisnis bank (RBB) perseroan. 

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) masih akan tetap dengan awal tahun ini, meskipun fungsi intermediasi perbankan terganggu akibat PPKM darurat.

"Guidance itu kan hanya patokan. Nanti kita lihat lagi tiga bulan ada perubahan tidak," ujar Hery dalam konferensi pers, Jumat (30/7).

Dia menjelaskan, hingga Mei ini 2021, data perbankan secara umum sudah menunjukkan perbaikan yang positif secara year to date (YTD). Dari sisi aset, tumbuh di atas 1%, dan dari sisi dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh cukup tinggi, yakni sekitar 3%. Sementara dari sisi pembiayaan atau kredit, memang masih agak tertekan, tetapi, masih tumbuh 0,65%.

"Artinya Mei yang lalu angka nasional perbankan sudah menunjukkan ada tanda-tanda kehidupan. Kita sadar Juni masih bisa tumbuh, tetapi begitu Juli, dengan adanya PPKM darurat, banyak pusat ekonomi yang tidak bisa menjalankan fungsinya," tutur dia. 

Menurutnya, penerapan PPKM akan membawa dampak ke volume bisnis, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Dia berharap penerapan PPKM tidak terlalu lama. Pasalnya, apabila PPKM berlangsung lama, apa yang telah dicapai BSI hingga Juni tidak akan mudah dicapai di Desember 2021. 

Sementara Direktur Keuangan dan Strategi Bank Syariah Indonesia Ade Cahyo Nugroho menuturkan, pihaknya akan lebih berhati-hati menghadapi semester II-2021. Apalagi, kata dia, BSI akan kehilangan dua bulan pertumbuhan di Juli dan Agustus karena PPKM darurat.

"Jadi mungkin guidance kami, single digit untuk pembiayaan sampai akhir tahun. Jadi kita memilih konservatif dan berhati-hati melihat pertumbuhan pembiayaan," ucap dia.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid