Banyak portofolio di surat utang, Taspen pastikan investasi aman

Sebesar 86,2% dari total investasi PT Taspen (Persero) ditempatkan di surat utang dan deposito.

Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius N.S. Kosasih (tengah) saat menyampaikan paparan kinerja perseroan tahun 2019 di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius N. Steve Kosasih menyatakan kesalahan investasi dua perusahaan asuransi pelat merah, yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) tidak akan terjadi pada perusahaannya.

Kosasih mengatakan sebagian besar portofolio investasi Taspen ditempatkan pada instrumen yang sangat aman.

"Mayoritas investasi ditempatkan pada instrumen yang memberikan hasil tetap (fixed income), yaitu surat utang dan deposito sebesar 86,2% dari total portofolio," kata Kosasih saat paparan kinerja Taspen 2019, di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1).

Kosasih merinci, porsi investasi Taspen di surat utang atau obligasi sebesar 67,5%. Sebanyak 37% investasi ditempatkan di Surat Utang Negara (SUN), 11,2% di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), 16,1% di obligasi korporasi, 1,9% di medium term notes (MTN) milik BUMN, 1% di KIK-EBA BUMN, dan sekitar 0,2% berada di Sukuk Korporasi.

“Mayoritas investasi Taspen ditempatkan pada surat utang negara maupun obligasi korporasi dengan fundamental yang kuat, dengan tingkat risiko yang sangat rendah, namun tetap memberikan imbal hasil yang baik,” tutur Kosasih.