Tergiur impor daging murah, PMK pun kembali mewabah

Indonesia sejatinya sudah bebas PMK sejak 1986 silam, namun kini kecolongan dan PMK kembali mewabah.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Bertarikh 28 April 2022, Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat laporan adanya 402 ekor sapi potong yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di lima kecamatan dan 22 desa di Kabupaten Gresik. Sampai Senin (9/5), ada 729 ekor sapi terinfeksi PMK di Gresik.

Sebanyak 13 ekor sapi di antaranya telah mati karena penyakit tersebut. Sementara 10 ekor sapi dinyatakan sembuh dan terbebas PMK setelah menjalani perawatan insentif. Sedangkan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada hari yang sama, sudah ada 142 ekor sapi positif PMK. 

“Di Lamongan, pertama kali ditemukan di peternakan salah satu peternak di Kecamatan Tikung. Dia beli sapi dari Balongpanggang (Kabupaten Gresik). Tidak tahunya, sapi itu terjangkit PMK dan menular ke sapi lain di kandang ternaknya,” jelas Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Senin (9/5).

Selain di Jawa Timur, penyakit yang disebut juga Foot and Mouth Disease (FMD) ini ditemukan pula di Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh Tamiang pada 6 Mei 2022. Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang Safuan bilang, PMK pertama kali teridentifikasi di Kecamatan Lhoknga. 

Kini, tepatnya hingga 9 Mei 2022, tercatat ada 1.881 kasus positif PMK yang menyerang lembu di 10 kecamatan. Dari jumlah itu 13 ekor sapi di antaranya dilaporkan mati mengenaskan.