Tertinggal dari Jawa, industri di wilayah timur Indonesia dipacu

Pemerintah memproyeksi terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa.

Pemerintah memproyeksi terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa. (Antara Foto)

Pemerintah akan menggenjot pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari Pulau Jawa. Industri manufaktur akan menjadi andalan di timur Indonesia. 

“Kami mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa. Hingga saat ini progres dan kontribusinya mulai mengalami peningkatan signifikan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Alinea.id, Minggu (24/2).

Airlangga menjelaskan pengembangan kawasan industri baru di luar Jawa diarahkan pada sektor manufaktur berbasis sumber daya alam. Upaya ini merupakan penerapan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku di dalam negeri.

“Ini sesuai amanat Presiden Joko Widodo. Kami memproyeksi akan terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa,” tandasnya.

Di Indonesia bagian timur, pada periode 2015-2017, kawasan industri (KI) yang telah beroperasi yakni KI Morowali dan Palu (Sulawesi Tengah), KI Bantaeng (Sulawesi Selatan), dan KI Konawe (Sulawesi Tenggara). Semua kawasan industri tersebut, masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).