Tips dan syarat eksportir tanaman hias tembus pasar global

Penjualan tanaman hias pada 2021 mencapai US$27,78 miliar atau sekitar Rp400 triliun.

Ilustrasi tanaman hias. Foto Antara/Arif Firmansyah

Pemilik RAV House PT Ravindo Sukses Mulia, Redi Fajar Kurniawan, mengatakan, tren memelihara tanaman hias meningkat, terutama sejak pandemi Covid-19. Ini pun dimanfaatkannya untuk dagangannya, yang dirintis sejak 2018.

"Pada Oktober 2018, orderan ekspor pertama kali ke Kanada. Kami saat itu dibantu proses persiapan hingga pengiriman ke Kanada oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bogor," ujar Redi dalam webinar Alinea Forum bertajuk "Peluang Besar Ekspor Tanaman Hias", Jumat (30/9).

Tak lama sejak tembus ekspor, Redi kebanjiran pesanan tanaman hias dari Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Asia. Permintaan tanaman hias dari mancanegara juga dirasakan eksportir baru lainnya.

Berdasarkan peningkatan permintaan di pasar global, Redi bersama timnya berinisiatif membentuk accelerator hub dengan menggandeng Susy Garden. Kemitraan menghasilkan marketplace plintplant.com, yang menjadi sarana pemasaran tanaman hias ke seluruh dunia.

Redi menambahkan, pihaknya membentuk RAV House Enterpreneur Accelerator Program yang ditujukan bagi mahasiswa yang ingin belajar industri tanaman hias.