Tugas bos anyar BPJS Ketenagakerjaan, kerek jumlah peserta hingga JKP

Kualitas layanan dan hasil investasi menjadi salah satu tantangan BPJS Ketenagakerjaan.

Petugas melayani peserta di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (22/6/209). Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko.

Susunan Direksi BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK periode 2021-2026 mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden No. 38/P Tahun 2021.

Keppres tersebut menyoroti beberapa hal yang menjadi tantangan bagi BPJS TK ke depannya, yaitu terkait dengan peningkatan jumlah peserta BPJS TK, kualitas layanan, dan mengoptimalkan hasil investasi.

"Tantangan ini penting dan terus menjadi guidance bagi kami, sehingga dalam bekerja kami punya guidance. Apa saja KPI (key performance indicator) yang akan dicapai? Kami harus bisa melakukan deliver hal yang diinginkan peserta," kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo kepada wartawan, Selasa (2/3).

Tantangan lainnya adalah memperbaiki dari sisi mobile aplikasi BPJS TK. Dia mengatakan, pandemi Covid-19 telah mendorong aktivitas orang beralih ke digital. Untuk itu pihaknya tak ingin tertinggal dalam pengaplikasian teknologi tersebut.

Lebih lagi, Indonesia memasuki era industri digital 4.0, sehingga perusahaan perlu menjamin perlindungan data peserta yang terdaftar dalam sistem BPJS TK.