Turun di kuartal IV-2022, BI perkirakan awal 2023 dunia usaha akan merangkak naik

Dari sisi responden, akan terjadi peningkatan kegiatan usaha di kuartal I-2023 dengan SBT di kisaran 13,66%.

Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, 7 Juli 2015. Flickr/Andys Kurniawan

Bank Indonesia (BI) melaporkan, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di kuartal IV-2022 terindikasi melambat dari kuartal sebelumnya, meski demikian BI tetap meyakinkan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat. Perlambatan ini terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal IV-2022 sebesar 10,27%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 13,89%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan, nilai SBT tercatat positif pada semua sektor, kecuali sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang SBT nya menurun 1,52%. Penurunan tertinggi ada pada subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama), seiring dengan masuknya musim tanam di kuartal IV-2023.

Sedangkan sektor yang masih jadi penopang kuatnya kegiatan usaha di kuartal IV-2022 didorong oleh sektor tersier yang tumbuh lebih tinggi, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi SBT nya naik 1,47%, dan sektor jasa-jasa yang SBT nya naik 2,38%.

“Ini sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN) Natal dan libur akhir tahun,” kata Erwin dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (14/1).

Pada momen HKBN tersebut juga ikut mengerek kenaikan di sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, dengan kenaikan SBT sebesar 2,99%.