UGM gandeng 5 perusahaan untuk produksi GeNose C19

GeNose C19 telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan dan siap untuk diproduksi massal.

Calon penumpang diharuskan mengantre dan mendaftar dengan tertib untuk selanjutnya diberikan kantong GeNose C19 setelah melakukan proses pembayaran. Foto kai.id

Tim ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil mengembangkan alat validasi Covid-19 lewat embusan napas yang diberi nama GeNose C19. Alat ini disebut memiliki tingkat akurasi dari 95%-97%.

Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyebutkan, alat tersebut telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan dan siap untuk diproduksi massal.

Dia menyebutkan, tingkat produksi GeNose C19 telah mencapai 1.000 unit per pekan, dan diharapkan dapat meningkat hingga tingkat produksi 10.000 unit setiap bulannya.

UGM telah berhasil menggandeng lima perusahaan untuk dapat memproduksi alat deteksi tersebut hingga 10.000 unit setiap bulannya 

"Saat ini, kapasitas produksi GeNose C19  sebanyak 1.000 unit per minggu dan UGM sudah menggandeng lima perusahaan untuk melakukan manufakturing," katanya dalam acara GeNose C19 untuk Kepariwisataan Indonesia secara virtual, Jumat (19/2)