Sri Mulyani waspadai pemulihan ekonomi di China dan Amerika Serikat

Pemulihan beberapa negara besar dalam perekonomian akan membuat harga komoditas mengalami peningkatan sangat kuat.

Ilustrasi. Pixabay

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemulihan ekonomi yang lebih cepat di negara-negara dengan ekonomi besar, seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa perlu diwaspadai.

Dikhawatirkan, negara-negara yang telah pulih lebih dulu dari dampak pandemi Covid-19 memicu terjadinya peningkatan harga berbagai komoditas di dunia, karena diiringi oleh membaiknya permintaan di negara-negara tersebut.

"Pemulihan beberapa negara besar dalam perekonomian akan membuat harga komoditas mengalami peningkatan sangat kuat. Ini mirip seperti 2009 yang akan memunculkan boom komoditas, yang mungkin harus diantisipasi, positif maupun negatif," katanya dalam Musrenbangnas, Selasa (4/5).

Pemulihan ekonomi di negara-negara tersebut, akan diikuti oleh desain kebijakan fiskal dan moneter yang memengaruhi kondisi keuangan global secara tidak langsung, sehingga akan memengaruhi kebijakan fiskal Indonesia pada APBN ke depan.

Gelontoran stimulus fiskal di negara-negara itu, sambung Sri Mulyani, akan berefek kepada inflasi, peningkatan suku bunga global, memengaruhi volatilitas nilai tukar rupiah, dan berdampak kepada aliran modal asing masuk atau capital inflow.