Bidik Afrika, WIKA garap superblok di Senegal senilai Rp3,9 T

WIKA menyasar negara-negara berkembang termasuk di Afrika dengan kebutuhan infrastruktur yang tinggi.

Ilustrasi / Pixabay

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meneken kontrak pembangunan kawasan terpadu (mixed used) Goree Tower di Senegal, Senin (2/12) dengan L’Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L’Etat (AGPBE).

Direktur Operasi III WIKA Destiawan Soewardjono mengatakan proyek superblok Goree Tower di Senegal ini memiliki nilai kontrak tahap 1 sebesar 50 juta Euro, dari kesepakatan total sebesar 250 juta Euro atau Rp3,9 triliun (kurs Rp15.600).

“Kerja sama yang akan direalisasikan ini merupakan salah satu tonggak bersejarah bagi kiprah BUMN Karya Indonesia di Afrika Barat. Sebab, WIKA mampu mengerjakan proyek mulai dari social housing di Afrika, sampai proyek besar seperti Goree Tower Project ini," kata Destiawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/12).

Destiawan mengungkapkan, proyek ini merupakan tindak lanjut konkret business deals antara pemerintah Senegal dengan WIKA dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, pada Agustus 2019.

Proyek Goree Tower ini merupakan proyek full design and build yang dikerjakan oleh WIKA, selaku kontraktor utama dengan masa pelaksanaan 24 bulan. Dalam proyek ini, WIKA akan mengerjakan beberapa pekerjaan meliputi pembangunan hotel bintang lima dengan 33 lantai, sky dining, gedung perkantoran, convention center, dan residential apartment.