close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp16 trilliun pada 2020. / Antara Foto
icon caption
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp16 trilliun pada 2020. / Antara Foto
Bisnis
Jumat, 29 November 2019 18:15

WIKA siapkan capex Rp16 triliun untuk 2020

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyiapkan belanja modal untuk mengembangkan proyek yang bisa menghasilkan pendapatan berulang
swipe

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp16 trilliun pada 2020. Direktur Utama Wika Tumiyana mengatakan capex ini akan digunakan untuk mengembangkan proyek yang bisa menghasilkan pendapatan berulang (recurring income).

“Ini sudah di-plot sejak lama, kalau capex WIKA untuk investasi dan mempercepat recurring income, sehingga ke depan WIKA bisa sustain,” kata Tumiyana di Jakarta, Jumat (29/11).

Tumiyana mengatakan tidak seluruhnya capex akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalan tol. Dia menyebut WIKA akan fokus dalam berinvestasi di sektor yang bisa menjaga cash flow perseroan tetap positif. 

Sebab, kata Tumiyana, pihaknya ingin saat ada proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), posisi keuangan WIKA mumpuni untuk mendapatkan lelang proyek.

Sebelumnya, WIKA menganggarkan capex sebesar Rp18,1 triliun untuk tahun ini, namun penggunaannya masih di bawah 10% dari capex sebesar Rp18 triliun itu.

Sekertaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan bahwa belum maksimalnya penggunaan dana capex itu dikarenakan kebutuhan perseroan yang relatif masih rendah.

Ia menambahkan, pihaknya akan menggenjot serapan belanja modal pada semester kedua 2019 seiring cukup banyaknya proyek yang ditawarkan kepada perusahaan.

Kereta cepat

Sementara itu, Tumiyana mengungkapkan perkembangan atau progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 38%.

"Saat ini sudah berjalan normal sesuai dengan progres bahwa kita akan menuju selesai pada tahun 2021 sesuai jadwal untuk operasionalnya," ujar dia.

Tumiyana mengatakan status pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat tersebut, sudah mencapai 99,4%.

Terkait proses pemindahan jalur pipa migas Pertamina dari rute proyek kereta cepat, dia menjawab bahwa hal tersebut telah rampung.

"Pertamina sudah selesai pemindahan pipanya, cuma tiga kilometer dan itu sudah dialihkan jalur pipanya," kata Tumiyana.

Sementara, untuk proses pemindahan sejumlah sambungan udara tegangan tinggi atau sutet PLN dari rute proyek kereta cepat, Dirut Wika tersebut mengatakan bahwa pemindahan itu akan dilakukan secara bertahap.

"Pemindahan sutet PLN dilakukan secara bertahap karena jumlahnya banyak," ujar Tumiyana.

Dia menjelaskan bahwa Wika menyediakan waktu jeda atau window time supaya tidak terjadi pemadaman, ketika sutet-sutet itu dipindahkan.

"Pemahamannya disesuaikan dengan kebutuhan, ini sudah bergerak semua dan oke," tuturnya.

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan